• Breaking News

    ⚖️ Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu hukum 𝐄𝐪𝐮𝐮𝐦 𝐞𝐭 𝐛𝐨𝐧𝐮𝐦 𝐞𝐬𝐭 𝐥𝐞𝐱 𝐥𝐞𝐠𝐮𝐦 ⚖️ Fakultas Syariah dan Hukum, Uin Alauddin Makassar ⚖️

    Islam dan Kembalinya Peradaban Yang Hilang

    Foto : Mesjid Hagia Sophia, Istanbul, Turki. (source google)

    OPINI - Seperti opini yang di tulis  Oleh: M. Affian Nasser di terbitkan di media tempo (Mahasiswa Magister Ilmu Al-Qur’an & Tafsir, Pascasarjana UIN Alauddin Makassar) Ziauddin Sadar pernah mengatakan “Different civilizations have produced distinctively different sciences” bahwa peradaban yang berbeda telah menghasilkan ilmu pengetahuan yang berbeda.

    Di era globalisasi ini pandangan pemuda-pemuda muslim lebih condong menjadikan pemikiran barat sebagai contoh dalam kehidupan sehari-hari hal ini tentunya di sebabkan karena doktrin dari literatur yang mereka pelajari, lantas muncul di benak kita seperti apa pemuda yang akan mengembalikan peradaban yang hilang itu? Kalau kita meneropong historis dari pemimpin muda seperti pada masa ke khalifatan Turki Usmani di bawah pimpinan Sultan Murad 2 atau di kenal dengan Muhammad al-Fatih merupakan pemimpin atau raja yang berusia sangat muda menurut catatan sejarah ia baru berumur 21, pemimpin yang mampu merealisasikan hadis nabi muhammad. Rasulullah SAW pernah bersabda, “Konstantinopel benar-benar akan ditaklukkan. Sebaik-baik amir (pemimpin) adalah amir yang memimpin penaklukannya, dan sebaik-baik tentara adalah tentara yang menaklukkannya.” (HR Bukhari). 

    Seperti yang kita ketahui bahwa hadis merupakan tolak ukur perbuatan, dasar hukum dan juga petunjuk dari baginda nabi Muhammad Saw. Kembali meneropong hadis yang menyatakan bahwa “Akan datang kepada kalian masa kenabian, dan atas kehendak Allah masa itu akan datang. Kemudian, Allah akan menghapusnya, jika Ia berkehendak menghapusnya. Setelah itu, akan datang masa kekhilafahan ‘ala Minhaaj al-Nubuwwah; dan atas kehendak Allah masa itu akan datang. Lalu, Allah menghapusnya jika Ia berkehendak menghapusnya.Setelah itu, akan datang kepada kalian, masa raja menggigit (raja yang dzalim), dan atas kehendak Allah masa itu akan datang. Lalu, Allah menghapusnya, jika Ia berkehendak menghapusnya. Setelah itu, akan datang masa raja diktator (pemaksa); dan atas kehendak Allah masa itu akan datang; lalu Allah akan menghapusnya jika berkehendak menghapusnya. Kemudian, datanglah masa Khilafah ‘ala Minhaaj al-Nubuwwah (Khilafah yang berjalan di atas kenabian). Setelah itu, Beliau diam,” (HR. Imam Ahmad).

    Dari hadis ini kita dapat mengambil sebuah kesimpulan bahwa umat Islam akan melewati beberapa fase yang antara lain secara singkat fase kenabian, fase khilafatan nubuwah, fase kerajaan, fase kediktatoran (pemimpin pemaksa) dan yang terakhir adalah fase khilafatan al-minhaj nubuwah atau Khalifah yang berjalan di atas kenabian. Dari beberapa fase tersebut umat Islam tentunya telah melewatinya, yang terjadi saat ini mungkin kita dapat saksikan di media bagaimana umat di intimidasi seperti yang terjadi di Rohingnya, India dan juga palestina Islam dia anggap sebagai agama yang radikal bahkan menjadi musuh bagi pemerintah. Kediktatoran  pemerintahan dalam menjalan tugas sebagai pemimpin secara otomatis bisa kita baca bahwa umat muslim berada pada fase kediktatoran(pemimpin pemaksa).

    Perealisasian terhadap pengembalian peradaban Islam yang bertahun-tahun hilang ini merupakan hal yang terbilang sulit, akan tetapi hal ini sudah di sebut oleh nabi bahwa 

    Akan utus seseorang dari garis keturunan kandungku yang akan menyebarluaskan keadilan  dan kesejahteraan melalui kemunculannya pada kahir zaman diyakini oleh tiga agama besar serta mayoritas penduduk dunia. Imam Mahdi merupakan pemuda menjadi manusia di tunggu kedatangannya oleh umat muslim.

    Selama kekuasaannya  memenuhi bumi ini dengan keadilan dan kebijaksanaan, sebagaimana sebelumnya penuh dengan kedzaliman dan kecurangan. Dia memimpin selama 7 tahun. Hadis ini di riwayatkan oleh abu Daud. 


    Seperti perealisasian terhadap jatuhnya konstantinopel ke tangan umat muslim, begitupun dalam perealisasian terhadap pengembalian peradaban Islam yang hilang, Yang sama-sama tolak ukurnya adalah hadis, kepemimpinan di masa imam merupakan kepemimpinan di mana akan menjadi harapan kembalinya peradaban Islam yang dianggap telah hilang Wallahu A’lam.


    Penulis : Sultan Alaudin (Mahasiswa Ilmu Hukum Angkatan 2018)

    No comments