• Breaking News

    ⚖️ Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu hukum 𝐄𝐪𝐮𝐮𝐦 𝐞𝐭 𝐛𝐨𝐧𝐮𝐦 𝐞𝐬𝐭 𝐥𝐞𝐱 𝐥𝐞𝐠𝐮𝐦 ⚖️ Fakultas Syariah dan Hukum, Uin Alauddin Makassar ⚖️

    Selangkah Move to Zona Nyaman

    Foto : Nurfatmi Wahyuni Amir.

    OPINI - Diam dalam zona nyaman, terlalu banyak waktu terbuang untuk sesuatu hal yang kurang bermanfaat. Alasan itulah yang kemudian menggerakkan hati, membangun niat untuk belajar melalui wadah organisasi, meskipun saya bukan termasuk orang yang tidak begitu minat dalam organisasi, namun kapan lagi kalau bukan sekarang. Katanya Mahasiswa yang tidak memiliki organisasi adalah mereka yang abu-abu.

    Saya pernah berpikir bahwa mahasiswa seharusnya hanya kuliah, kuliah dan kuliah, namun berangkat dari sini saya peka, tugas sebagai mahasiswa bukan hanya sekedar kuliah, sebab ada aturan-aturan kampus mengharuskan kita tertunduk patuh pada regulasi yang di keluarkan, kita kadang di sibukkan dengan kuliah meskipun bukan waktunya kuliah di tambah dengan tugas yang menumpuk, Kampus seolah menjadikan mahasiswanya jadi budak.

    Maka berangkat dari kepekaan dan kesadaran atas dunia kampus, akhirnya saya memutuskan untuk belajar diluar akademik yakni menjelajahi ruang-ruang yang memiliki ilmu pengetahuan di dalamnya, saya rasa bahwa ruang perkuliahan hanya memberikan 40% ilmu pengetahuan. Ditambah lagi ditengah pandemi saat ini, perkuliahan secara daring yang kurang kondusif dalam proses belajar mengajar. Kebanyakan dosen-dosen hanya memberi tugas setiap pekannya.

    Ilmu pengetahuan di bangku perkuliahan yang saya sebutkan di atas sangat jauh dari kata memadai sebagai orang yang akan mendapat label sarjana, yang di dapat hanya 40% lalu 60%nya dimana? Sekiranya mungkin bisa didapatkan diluar akademik, seperti berorganisasi, ikut kajian, baca buku dialog dan sebagainya.

    Dan memang benar bahwa ilmu pengetahuan yang saya dapatkan di luar tidak saya dapatkan di bangku perkulihaan, seperti ilmu filsafat yang membahas ruang lingkup epistemologi atau ilmu pengetahuan secara terstruktur dan sistematis. Ilmu ini saya dapatkan di kelas filsafat yang diadakan pada tanggal 7-9 april 2021 oleh HMI kom. Syariah Dan Hukum yang di nahkodai oleh kakanda Anugrah Majid. 

    Terlibat dalam kelas filsafat adalah kali pertama untuk memulai proses saya dan kebayang jika saya masih terjebak pada zona nyaman, saya tidak akan pernah merasakan bagaimana rasanya begadang untuk menerima materi, makan dan tidur bareng dengan teman-teman, hanya saya dapatkan di luar zona nyaman itu sendiri.

    Pribadi ingin mengucapkan terima kasih untuk segala bentuk proses dari sekolah filsafat, meski proses saya tidak hanya sampai disini akan tetapi wadah ini sangat bermanfaat bagi saya. Terima kasih atas ruang yang diberikan, dan terima kasih telah menerima saya yang bukan bagian dari HMI untuk tetap berproses, dari sinilah saya belajar bagaimana cara berpikir positif, dari sini pulalah saya sedikit paham mengenai hal-hal yang begitu abstrak tentang pola berpikir. Terkhusus pola pikir saya pribadi. Ini akan menjadi langkah awal saya sebagai mahasiswa dalam belajar menganalisis kondisi sosial yang terjadi dilingkungan sekitar.

    Dari pengalaman inilah saya ingin menyatakan bahwa zona nyaman bukan sesuatu hal yang selamanya akan melekat pada diri kita, kita tidak akan pernah di penjara oleh doktrin hedonis, karena pada dasarnya kita sendiri yang membuat semuanya terpenjara, artinya diri kita jugalah yang mampu merubah kebiasaan lama ke kebiasaan baru, di lihat dari niat dan usaha untuk sebuah perubahan.


    Penulis : Nurfatmi Wahyuni Amir (Mahasiswa Ilmu Hukum Angkatan 2020)

    No comments