Mau Dikemanakan Mahasiswa Hari Ini ?
OPINI - Pada awal menjadi mahasiswa, kebanyakan mahasiswa merasa begitu bangga dengan identitas almamater kampusnya masing- masing. Merekalah yg paling jago apalagi dengan ikut serta bergabung di organisasi-organisasi internal maupun eksternal kampus, wah jadi Nabi dia di tongkrongan, kondisi itu rasanya wajar ketika melihat mahasiswa dulu, tapi yah mimpi itu rasanya sirna melihat kondisi perkembangan mahasiswa hari ini, sederhananya Spirit mahasiswa dulu itu seketika hilang jika berada di ruang lingkup perkuliahan dengan sistem otoriter yg di buat kampus.
Dan cukup satire rasanya untuk saya pribadi, memelintir urat leher melalui kritik terhadap kebijakan kampus yang memangkas kreativitas berpikir mahasiswa hari ini. Mulai dari aturan berpakaiannya, ruang kelas, tempat parkir sampai hubungan mahasiswa dengan dosen itu sendiri. Celakanya lagi ketika mahasiswa itu iya-iya saja dengan segala yang dijejalkan pada dirinya.
Perkuliahan begitu tajam apalagi kampusnya, seolah-olah terjadi kemudian dibuat penuh aturan. Harusnya mahasiswa hari ini sadar bahwa Kampus kini menjadi industri tenaga kerja. Kampus sebagai tempat mencetak pegawai, pembenarannya ialah dengan menguatnya sistem komersialisasi dalam lingkup pendidikan indonesia hari ini. Parahnya lagi definisi kesuksesan mahasiswa hari ini adalah yang ditampilkan secara visual dan artifisial melalui banner, status sosial media, penghargaan maupun apresiasi secara langsung itu menjadi kebanggaan haha.
Mahasiswa, bukan Sekadar Memoar. Tentu ada banyak sejarah yang menuliskan kisah perjuangan mahasiswa. Segala romantika heroik itu banyak dicatut di buku-buku sejarah. Buku Bangkitlah Gerakan Mahasiswa misalkan seolah sedang mengisahkan sebuah memoar yang jauh dari tempat kita tinggal sekarang, hal tersebut membuktikan bahwa esensi mahasiswa antara hari ini dan di masa lalu begitu jauh.
Dahulu mahasiswa adalah cendekiawan, pelbagai aktivitas didasari oleh kegiatan intelektual yang menjunjung Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Agaknya yang paling kentara perbedaannya adalah yang ketiga, pengabdian pada masyarakat.
Banyak sekali fakta dan masalah di masyarakat yang harus dihadapi oleh mahasiswa hari ini. Tapi sayang, karena Sistem pendidikan hari ini hanya berorientasi pada uang alhasil mahasiswanya hanya diam, duduk nyaman di ruangan ber-AC, sembari mendengar petuah dosen berceramah. Harusnya Perubahan terjadi karena ada gerakan. Di kelas kita hanya belajar teori, tanpa tahu bagaimana praktiknya. Kenapa harus bergerak? Karena bergerak butuhkan keberanian, seperti senior kita Tan Malaka.
Suatu keharusan kampus membangkitkan Gerakan Mahasiswa untuk dukungan bagi mahasiswa, karena mahasiswa pencetus perubahan. Itu dulu tapi, sekarang yah, Kampus membuat Anda ketakutan, sekolah mempersempit kita, kuliah kedokteran harus menjadi dokter. Kalau Soekarno penurut, tidak mungkin ia bisa jadi insinyur.
Saya kuliah di Fakultas Hukum, normalnya seharusnya saya menjadi hakim, pengacara, seharusnya saya menjadi seperti itu, tapi orientasi saya bukan itu, karena kalau saya menjadi hakim nantinya, saya tidak akan mungkin menulis wacana seperti ini, kecuali Anda jadi tersangka nantinya.
Penulis : Sri Astuti (Mahasiswa Ilmu Hukum Angkatan 2020)
No comments