Organisasi : Wadah Penyempurna bagi Mahasiswa Akademisi
OPINI - Organisasi adalah wadah/tempat berhimpun satu atau dua orang lebih, yang saling bertukar pikiran dan memiliki tujuan yang sama. Organisasi kerap kita temui dalam lingkup universitas dan masyarakat. Seperti HMJ, DEMA-F, SEMA-F, BEM, UKM Dan lain-lain.
Dalam lingkup organisasi terdapat struktural, Seperti ketua, wakil ketua, sekertaris, bendahara, kabid dan anggota. Struktural inilah yang kemudian akan bertanggung jawab atas keberlangsungan hidup suatu organisasi.
Dewasa ini masih banyak teman-teman yang apatis terhadap organisasi, yang cuman menghabiskan waktu kuliah hanya pada wilayah akademis saja, atau kerap di sebut sebagai mahasiswa kupu-kupu/kuliah pulang-kuliah pulang. Mungkin, bagi seorang akademisi ipk 4.0 adalah sebuah prestasi dan Comlaude adalah kado terbaik untuk keluarganya.
Tapi pernahkah kita berfikir bahwa, apakah ipk 4.0 sudah sepadan dengan ilmu yang kita dapatkan? Tentu tidak. Karena realitas akademik, untuk mendapatkan ipk 4.0 sangatlah mudah, Kita kuliah tepat waktu, kerja makalah, absen lalu Final Test, mudah bukan? Oh iya jangan lupa, jangan berambut gondrong bagi laki-laki dan jangan melawan dosen. Tetap tunduk dan patuh pada perkataan dosen karena sesungguhnya perkataannya adalah kebenaran mutlak, yang tidak dapat diganggu gugat.
Terlebih lagi untuk kawan-kawan mahasiswa baru yang mungkin takut berorganisasi sebab adanya tendensi atau tekanan dari pihak birokrat, khususnya di kampus UIN Alauddin Makassar. Pelarangan organisasi bagi mahasiswa semester 1 dan 2. Ini adalah aturan yang memang secara tidak logis bagi kawan-kawan mahasiswa karena sifatnya membatasi.
Dalam sebuah literatur bapak pendidikan K.H. Dewantara mengatakan bahwa "Semua tempat adalah belajar dan semua orang adalah guru." Artinya kita bebas memilih tempat untuk belajar, dalam hal ini berorganisasi misalnya.
Kawan-kawan mahasiswa mungkin bertanya, apa pentingnya mahasiswa berorganisasi, apakah kita mendapatkan uang? Memang kita tidak mendapatkan uang dalam organisasi akan tetapi pengalaman, ilmu pengetahuan, suka duka atas cinta yang telah dibangun dalam organisasi tidak dapat dinilai dengan uang, bahkan oleh apapun.
Dengan berorganisasi kawan-kawan mahasiswa akan mendapatkan banyak hal ilmu pengetahuan, pengalaman, relasi, kekeluargaan dan cinta, tidak akan pernah kita dapatkan di bangku perkuliahan.
Oleh karenanya bagaimana kemudian kawan-kawan mahasiswa mempergunakan waktu luangnya untuk berorganisasi,dan jadikan organisasi sebagai penyempurna akademik. Dan tetap jadikan akademik sebagai prioritas sebab sejauh apapun kita berorganisasi pasti akan kembali menunaikan kewajiban kita (sarjana).
Dan untuk kawan-kawan yang sudah berproses dalam sebuah organisasi, tetap semangat, nikmati proses. jangan hanya sekedar menjadi kader yang mencari eksistensi, sebab kau hanya butuh pengakuan yang tak berarti apa-apa.
Jadilah kader yang bertanggung jawab atas amanah yang diberikan. Proses kalian hari ini adalah jawaban kesuksesan dimasa depan. Juga untuk kawan-kawan mahasiswa baru, carilah organisasi apapun itu yang akan menjadi tempat kalian berproses, jangan apatis sebab organisasi adalah wadah proses bagi kalian dalam mewujudkan peran mahasiswa sebagai Control of Social dan Agen of Change.
"Seorang organisatoris ialah yang akademisi"
Penulis : Hasan Basri S. (Ketua Bidang Advokasi dan Humas HMJ Ilmu Hukum Periode 2021-2022)
No comments