Walau Terbang ke Awan Takkan Kulupakan Budayaku.
OPINI - Negara-negara berkembang mengalami perubahan pesat dalam abad ke-20. Sejarah indonesia menunjukan gejala-gejala perubahan sosial bukan saja dalam arti positif tetapi juga dalam arti negatif yaitu kemunduran.
Beberapa kejadian dalam sejarah indonesia ialah runtuhnya kerajaan seperti padjajaran pada abad ke-16 sebagai akibat pengaruh terhadap kebudayaan melalui perdagangan dengan negara-negara asing.
Kerajaan mataram terpaksa memindahkan ibukotanya ke jawa timur dalam abad ke 10 untuk mengatasi akibat negatif modernisasi terhadap kerajaan. Langkah-langkah yang diambil pada masa lampau cukup mencerminkan bahwa yang menjadi masalah ialah modernisasi berupa perubahan negatif terhadap suatu bangsa. Terutama masa depan generasi mudanya menunjukan situasi yang jauh lebih maju, perubahan sosial sebagai akibat kemajuan teknologi melalui kota-kota perdagangan dan industri.
kemajuan terjadi sedemikian cepatnya sehingga apabila tidak bijaksana dalam penggunaan teknologi maka tidak mustahil akan menjadi ancaman terhadap diri manusia yang tidak dapat diperhitungkan terlebih dahulu.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta keadaan lingkungan alam pada negara-negara berkembang mengakibatkan bergesernya nilai-nilai yang selama ini masih dipegang teguh oleh masyarakat pada umumnya.
Anak-anak pada waktu yang lampau memperoleh pendidikan tradisional yaitu pendidikan berupa penerusan kebiasaan dan nilai-nilai budaya dari orang tuanya, saat ini mengalami situasi yang menyebabkan mereka harus menentukan jalan hidupnya sendiri.
Anak-anak sekarang mengalami kemunduran dalam pemahaman moral, karakter dan tingkah laku serta daya kreatifitas anak-anak dengan keterbatasannya dan hanya memanfaatkan lingkungannya dengan suka cita bermain, dan hal ini membuat daya kreatifitas anak semakin bertambah dengan sendirinya.
Anak-anak sekarang dengan teknologi yang semakin tinggi dan hanya mengandalkan jiwa konsumtifnya menyebabkan kreatifitas akan berkurang. Mereka akan sangat tergantung dengan ketersediaan fasilitas -fasilitas, dengan kondisi seperti ini maka struktur pemikiran tadi akan mengalami krisis kreatifitas dan krisis karakter bahkan cenderung tidak bermoral.
Masyarakat adalah wadah tempat lahirnya budaya yang tercipta dari hasil interaksi antara manusia.
Nilai budaya yang dimiliki seseorang mempengaruhinya dalam menentukan alternatif cara-cara , alat-alat dan tujuan-tujuan perbuatan yang tersedia. Adapun nilai-nilai budaya yang terkandung dalam kearifan lokal memiliki makna yang dalam agar manusia saling menghormati dan tidak menganggu satu sama lainnya.
Nilai-nilai budaya ini sangat perlu di lestarikan dengan cara mengajarkannya dan mengimplementasikannya kepada generasi muda. kearifan lokal perlu terus dipertahankan agar menjadi jati diri melahirkan generasi yang tetap berpijak pada budayanya .
Realitas yang dapat dilihat sekarang adalah memudarnya penerapan nilai- nilai budaya utamanya dalam mengajarkannya kepada anak-anak yang disebabkan oleh berkembangnya budaya yang asing yang masuk sebagai akibat kecanggihan teknologi komunikasi yang dapat mempengaruhi kehidupan dan melahirkan generasi yang tidak mempunyai jati diri bangsa, generasi yang tidak kenal sopan santun, tidak bisa menghargai sesama, pembangkang, berkata dan bertindak kasar serta mementingkan diri sendiri.
Kondisi yang demikian dapat diatasi dengan pendidikan yang berakar pada budaya sendiri. Setiap masyarakat memiliki budaya masing-masing. Keanekaragaman nilai sosial budaya pada masyarakat memiliki budaya masing-masing. Keanekaragaman nilai sosial budaya pada masyarakat adalah sesuatu yang membedakan satu masyarakat dengan masyarakat yang lain.
Oleh karena itu pelestarian tradisi dalam rangka untuk menjaga dan mempertahankan adat istiadat tanpa ketinggalan zaman perlu dilakukan.
Penulis : Ainun Salsabilah (Mahasiswa Ilmu Hukum Angkatan 2019)
No comments