Dipatahkan Berarti Kita Dipercaya untuk Bisa mmeroket!
Gambar : Foto Dina Aulia
OPINI - Dulu, saya pernah diposisi "down" merasakan suatu masalah yang membuat psikis/batin saya Rapuh. Cara yang bisa saya lakukan saat itu hanyalah menangis, termenung, diam dan bungkam. Ingin keluar dan berbaur diluar sana namun sangat asing rasanya. Huhhh, rasanya ingin beranjak dari zona itu tapi orang sekitarlah yang kadang mematahkan semangat itu. Bangunan yang sedikit demi sedikit ku pondasi, dihancurkan begitu saja. Ingin menyerah namun itu bukan solusi, Saya harus bangkit meski saya tahu akan begitu banyak badai setelahnya.
Apakah saya akan terus berpangku tangan? Teman-teman saya telah berjuang diluaran sana, menyibukkan diri mengikuti berbagai kegiatan. Dan akhirnya saya pun berhasil menyakinkan diri saya bahwa saya bisa keluar dari zona itu.
Teman-teman saya punya berbagai organisasi, saya pun demikian, dengan itu saya akan berproses dan berbaur dengan mereka tanpa memikirkan suatu hal yang membuat saya "down" nantinya.
Jadi untuk kawan-kawan yang selalu saja merasa tidak memiliki potensi dalam dirinya, selalu saja menganggap dirinya lemah, sekali hentakan membuatnya untuk terus berdiam diri dan tetap di posisi itu hingga seterusnya. Ayo kawan, semangatlah dan galilah potensi kalian!
Kita ini adalah seorang mahasiswa, bukan lagi anak SD yang buta akan berbagai persoalan yang terjadi, Rakyat Indonesia butuh kalian untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada.
Apalah arti manusia dengan akalnya, apalah arti manusia dengan hatinya. Dulu, ayah pernah bilang kalau kita hidup bukan untuk diri kita sendiri. Tapi kita hidup untuk menghidupkan semesta ini, oleh karenanya marilah kita bergegas mempersiapkan diri.
Kita tentu tak ingin mati dimakan waktu, hidup harus di isi dengan hari-hari yang berarti.
Hey kawan, yang katanya Mahasiswa. sudahkan kita memberi arti di kampus peradaban ini? Benar saja sebagai mahasiswa kita harus mengukir prestasi, dan katanya Mahasiswa adalah penyambung aspirasi rakyat, Namun hasilnya nihil. Kebanyakan Mahasiswa hanya berceloteh panjang lebar di depan banyak orang dengan memblokade jalan kemudian membakar ban bekas.
Katanya, Hidup Mahasiswa dan Rakyat Indonesia. Alhamdulillah ketika aspirasi kita terdengar oleh orang berdasi namun jika tidak apa langkah kita selanjutnya. Akankah kita akan terus bergantung dengan orang berdasi? Ketika kita beli dasi secara kasat mata apa bedanya kita dengan mereka, Kita hanya berbeda title dan jabatan semata. Mereka yang telah di amanahkan untuk memberikan yang terbaik, namun dari sekian persen pemerintah tutup mata akan kelangsungan hidup rakyat.
Dan saya sangat berharap kepada para mahasiswa untuk terus ada untuk rakyat, ketika engkau telah menyuarakan aspirasi mu di depan orang-orang buktikan bahwa kita bukan hanya pandai dalam berargumen namun tentu ada pengaplikasiannya. Karena seseorang itu tidak melihat dari seberapa hebat kita dalam bercerita namun juga melihat dari apa yang telah kita berikan kepada rakyat.
Setiap orang mempunyai mimpi, saat berada disini. Digantunglah asa di kampus peradaban berbaur dengan kawan-kawan dari berbagai pelosok daerah dengan satu tujuan yakni pulang dengan mendapatkan title sarjana dan mempunyai otak yang full akan pengetahuan untuk kemudian diaplikasikan dihari esok.
Kampus menjadi wahana budaya yang sungguh indah, berbagai cerita telah terukir di sana, Mari bersama-sama resapi kehidupan masyarakat sekitar kita, karena mereka jelas membutuhkan kepekaan pemuda. Sadari bahwa Indonesia hari ini sedang tidak baik-baik saja, butuh gerakan para nahkoda muda bangsanya, memakmurkan, merangkul yang merasa sendirian, jadikan organisasi sebagai labolatorium karya dan kebaikan.
Pembaruan harus ada disetiap jiwa mahasiswa untuk berfikir maju dengan mencari ilmu, dan mengembangkan kemampuan. Peduli dengan lingkungan sekitar, Manfaatkan media sosial untuk menebar kebaikan bukan dijadikan alat perang atau dijadikan alat sindir menyindir.
Saya percaya saat organisasi mahasiswa bisa menjadi Inkubator gagasan untuk menciptakan karya yang berdampak baik dengan menerapkan nilai progresif, harmonis dan bermakna, tentu bisa menjadi modal besar untuk ikut aktif berperan mengatasi masalah untuk kita dan indonesia.
Bersinergi dalam harmoni meraih cinta dan mimpi, satukan visi berikhtiarlah bahwa ini semata hanya untuk menyiapkan diri bagi Tuhan, Bangsa dan Negara Indonesia. Karena langit terlalu tinggi untuk ku gapai sendiri maka bersama kawan-kawan adalah solusi. Sebab, hidupnya mahasiswa adalah hidupnya Rakyat Indonesia dan ketika perjalananmu telah usai pulanglah dan bangun negeri mu.
Penulis : Dina Aulia (Mahasiswa Ilmu Hukum Angkatan 2020)
No comments