• Breaking News

    ⚖️ Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu hukum 𝐄𝐪𝐮𝐮𝐦 𝐞𝐭 𝐛𝐨𝐧𝐮𝐦 𝐞𝐬𝐭 𝐥𝐞𝐱 𝐥𝐞𝐠𝐮𝐦 ⚖️ Fakultas Syariah dan Hukum, Uin Alauddin Makassar ⚖️

    Hadiah Sebuah Kritik

     

    Gambar : Foto Sri Rejeki Asri

    "Sebuah Hadiah Dari Kritik"

    Opini - Karena aku hanyalah molekul terkecil dari kumpulan organ yang tamak dan sistem yang cacat, sedih rasanya ketika banyak suara yang terus dibungkam hanya untuk menyampaikan keinginan sederhana di tempat yang penuh sandiwara.

    Situasi yang sama terus terulang, keresahan yang sama masih belum menjumpai titik terang. Yang disuarakan hanyalah keinginan sederhana, sekedar memperbaiki akses jalan yang tak sebanding dengan uang negara yang terus dikeruk untuk mempertebal kantong jajaran manusia yang memang tak punya hati.

    Mengapa terus seperti ini, aku kira nasib seperti ini hanya sampai pada para pendiri bangsa, yang ditangkap dan dibungkam hingga diasingkan tapi diberi hadiah kemerdekaan pada akhirnya. Tetapi, hari ini yang ku saksikan keberlanjutan kisah itu dari mereka yang dibungkam hingga berujung dipolisikan bahkan harus kehilangan pekerjaan.

    Persoalan mengkritik jalan yang penuh lubang dengan kerikil yang berseliweran pun harus berujung kecaman, padahal seperti itulah satu-satunya cara menyinggung hingga ada perbaikan, lantas dimana letak kesalahannya? Apakah karena terkesan menjatuhkan? Atau merusak nama pemangku kepentingan? 

    Sepertinya kita memang harus terus berlatih untuk hidup berdampingan dengan keresahan, tak ada jalan keluar selain kritikan, walaupun berujung kecaman hingga harus diasingkan. Seluk beluknya memang seperti itu, kita harus terbiasa dengan itu. 

    Tapi, apakah kita mampu untuk terus dibungkam seperti ini? Bahkan untuk sekedar menyampaikan bahan evaluasi pun dinilai menjatuhkan harga diri. Aku kira mereka selalu siap menerima aspirasi seperti yang selalu digaungkan di setiap janji kampanye.

    Namun kita masih punya harapan, yang terletak pada diri orang-orang yang selau berani mengambil resiko untuk menyuarakan dan setiap orang tentunya punya cara tersendiri untuk menyampaikan.

    Kita selalu punya kesempatan memperbaiki, punya mandat, dan masih punya peluang. Jika kelak kau adalah generasi yang menggantikan, tetaplah berjuang untuk berjalan pada koridor yang seharusnya.

    Penulis : Sri Rejeki Asri (Sekretaris Bidang Keilmuan HMJ Ilmu Hukum UINAM) 

    No comments