Terasingkan Oleh Kehidupan Circle
Gambar : Foto Ayu Mandasari Di Depan Masjid Jami' Taqwa Kajuara Kabupaten Bone
Opini - Duduk terdiam, ramai terasa damai, bising namun terasa hening, ada namun tak dianggap. Begitulah gambaran hari-hariKu, dalam relungku bertanya,"Klasifikasi apa yang tidak ku penuhi sehingga Aku dan mereka yang sama sepertiku tidak tergabung dengan circle Mereka ?".
"Tuntutlah Ilmu, walau ke negeri China” sebagai Mahasiswa yang menuntut ilmu dari satu tempat ke tempat baru bukanlah hal yang mudah untuk memulai sosialisasi hingga membangun komunikasi sehingga sangat diperlukan kemampuan lebih untuk beradaptasi. Meskipun beradaptasi telah dilakukan namun faktanya orang lain sulit menerima Kita.
Dunia perkuliahan adalah waktu yang mana semua orang berambisi untuk menjadi terbaik demi kepentingan IPK (indeks Prestasi Kumulatif). Begitupula dengan sistem pertemanan, Mahasiswa sering memilah-milah mana teman yang baik dan teman yang buruk serta sesuai dengan karakter atau frekuensi mereka. Tak lupa pula mereka biasanya memasukkan seseorang yang mempunyai kelebihan-kelebihan baik dari segi pengetahuan, penampilan, dan seseorang yang bermanfaat.
Dalam circle inilah biasanya terdapat orang-orang banyak mulut atau cerewet yang tidak disukai oleh Si introver pasalnya Mereka cenderung berunding terkait aib seseorang yang bukan circle nya biasanya kenal kata "Ghibah", Kemudian circle selebriti memasukkan orang-orang yang terkenal, beauty, smart, royal, dan sebagainya. "Bagaimana denganku yang tak terkategori salah satunya ?"
Meskipun circle pertemanan memiliki manfaat, salah satunya yaitu dapat meningkatkan keterampilan adaptasi dan komunikasi, memberikan dukungan dan dorongan dalam menyelesaikan tugas kuliah, meningkatkan rasa solidaritas dan kebersamaan di antara anggota circle dan sebagainya. Circle pertemanan terlihat sangat sumringah dengan berbagai canda tawa dan tak jarang mereka selalu melakukan kegiatan apapun yang selalu berdampingan, berbeda dengan orang yang sukar beradaptasi dengan nuansa baru, memulai dialog pun sangat rumit. Namun, circle pertemanan (lingkaran pertemanan tertutup) dapat menyebabkan: Ketidakadilan dalam pembagian tugas (saat anggota circle pertemanan diberi tugas.
Dalam satu kelompok, mereka cenderung membagi tugas dengan tidak adil kepada orang yang tergabung dalam circelnya sehingga anggota yang tidak termasuk dalam lingkaran pertemanan tersebut merasa terasingkan begitupula dengan ketidakadilan dalam membentuk suatu kelompok belajar: Orang-orang pada suatu circle akan selalu bersama , akhirnya orang yang minim pertemanan akan menyendiri dan melakukannya secara mandiri).
Circle biasanya dapat memecah belah kelas, konsekuensi suatu circle terbentuk atas afiliasi atau kesamaan tertentu ini dapat mempengaruhi kerjasama dan interaksi antar mahasiswa di dalam kelas. Kemandirian dalam melakukan segala hal tidak dapat dipungkiri dapat menimbulkan sifat egois (ingin menang sendiri) sehingga mahasiswa akan berlomba-lomba dalam mengejar IPK dan tak terduga circle pertemanan dalam kelas menimbulkan persaingan yang tidak sehat serta kurangnya kerja sama dari pihak yang tergabung dalam circle begitupun dengan mereka yang terasingkan. Dengan demikian, situasi akan menjadi suram lambat laung dapat terjadi konflik atau permasalahan, bahkan merugikan mahasiswa yang tidak tergabung dalam circle. Memulai sesuatu dengan sendiri sangatlah sulit tanpa adanya motivasi ataupun bantuan dari pihak lain, "Manusia adalah makhluk sosial". Hidup mandiri tanpa adanya orang lain dapat menyebabkan kurangnya kepercayaan diri lambat laung akan menjadi pribadi yang tertutup atau introvert.
Tak jarang pula Kita temui seseorang bermalas-malasan dalam mengikuti kelas bahkan sampai putus kuliah hanya karena Mereka tidak mempunyai circle, Merasa tak dianggap, di acuhkan, tak dipedulikan dan terasingkan adalah hal yang tidak menyenangkan.
Oleh karena itu, pentingnya sikap untuk selalu terbuka dalam bergaul dan memperluas lingkaran pertemanan, juga tak kalah krusial untuk memperhatikan etika pergaulan dan menghindari pengaruh negatif yang dapat merugikan diri sendiri maupun lingkungan sekitar.
Penulis : Ayu Mandasari (Mahasiswi Ilmu Hukum Angkatan 2022)
No comments